(Menelusuri Sungai Sanubari Di Sini)
I
Ketika janji takdir mempertemu
aku; Teman berteman hadir ziarah ke situ....
Menyapa alir mengalir lesu sungai
bondamu
yang membelah Sukma "Hangzhou"
menjadi puisi, kanan dan kiriku.
Di sini: Di mana anjing-anjing menjadi bisu
tidak berani salak menyalak melulu
makhluknya manat marhaen akur menyatu
di bawah langit merah yang satu.
II
Dalam derai gerimis pagi
November seawal musim salji,
menelusuri nurani "West Lake" yang sunyi
menerawang abad silam pada generasi masa
kini
rumah bertingkat tiga dihuni para petani....
Mewah menuai; Ladang yang bukan milik
sendiri
bagai kepompong sutera yang mengurung
diri
bias menyekat zuriat lahir ke muka bumi
bagai doa para pendeta yang tak lagi sidi.
III
Bagai musafir dilamar lapar....ataukah sidasida
yang terdampar,
bila babak ilusi kembali membuka mimbar
"Song Dynasty" legenda yang telah dihantar
Ke alam masa kini untuk berkata benar
Setelah abad 1127 dulu luluh terbakar.
"General Yue Fei"; Menggamit aku di negeri
timur
yang duka 1511, takhta moyangku hancur
Kini ketuanan bangsaku pula semakin kabur.
IV
Sesungguhnya aku nyatakan kata hati
sejujur bagai tersuratnya bait-bait puisi
terasa kekok; Mentafsir engkaukah itu "Jin
Army".
V
Masih adakah lagi keberanian....
mencermin sekujur diri sendiri yang urian
seperti "Yihang" melukis hitam-putih
kehidupan.
Hangzhou, China
1 Nov 2008
No comments:
Post a Comment