Bayumu berhembus
berpaut dari dahan ke dahan
dan menggegar daunan kering
lalu merangkulku
aku sentosa dalam dakapanmu.
Jelitamu masih suci
hijabmu di balik pohonan agam
dan rimbunan dedaun hijau
tidak bisa diruntun
waktu yang berlari.
Sungguh
bicaramu - kata-kata yang tidak
pernah tertafsir.
Di antara riak air
di dada danaumu yang hijau
ada cengal angkuh
berceranggah
mengajak aku menelah bicara
tentang kedamaian
dan keindahan alammu.
Aku masih ingin
didakap bayumu
menari bersama-sama
teriak unggas hutan
dan dilangiti mentari
namun aku perlu kembali
menghirup sesak
kehidupan kota
biar bayumu tidak
mendakapku lagi.
AMIR AZRI
PKG Tasek, Pulau Pendidikan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment