SUNGAI MAUT

Masih belum kering
alir sungai itu
dengan darah dan air mata
berarus ke muara waktu
destinasi tentu.

Engkaukah yang meminta
atau manusia yang pemurah
dengan rela memberi
percik darah dan air mata
lambang duka
ke sungaimu
sehingga arusmu berbeban luka.

Aduhai manusia
keringkan sungai itu
dari percik gundah
dan alir nafsu meraja.

Laluan terentang itu
bukan arena lumba
bukan gelanggang pelepas rasa
usah ia ditukar rupa
menjadi sungai maut
yang menghambur duka.

MYA MARJA
Bandar Seri Jempol, NS.