Sekali berpencak
langkah diatur
kuda-kuda disusun
keris telanjang terhunus
menikam musuh
menepis serangan.
Setelah keris ditarik sarung
pencak menyerang dan mengelak
andai ajalku sampai
keris lawan memamah isi perutku
lok tujuhnya menghirup manis darahku
aku reda nafasku putus begini
kerana aku berjuang untuk syahid.
AS-SYRAMY
Bendang Pauh, 15 2042H Apr 2009
No comments:
Post a Comment