(Salam Tahun Baru Hijrah)
Angin musim turun ke perdu hayat
bersembunyi di sebalik kelambu usia
sebuah diari tertanam di hati
diukir menjadi sejarah dan kenangan.
Mentari berjalan mencari saujana
rembulan menanggalkan kepaknya
sebuah kanvas langit dibentangkan
rona-rona awan yang senja
seorang pelukis pun dihidupkan
menjadi pengembara manusia.
Ruang menghadiahkan potretnya
laut menganugerahkan birunya
hutan mempersembahkan hijaunya
sebab esok akan dilahirkan semula.
MSU, Shah Alam
No comments:
Post a Comment