Bu
maafkan aku
andai dagingku adalah
sabit yang menyabit rohmu
andai darahku adalah pedang
yang mencantas temali uratmu.
Bu
hari ini aku ke mari lagi
membilang renyai
menghitung gerimis
yang tetap menitis
dalam lubuk hatiku yang paling
kelam.
Bu
aku memeluk nisan cepermu
untuk menyatakan cinta.
aku menanam sepohon
kemboja
untuk menyatakan cinta.
ODE
Bangi Lama
No comments:
Post a Comment