kembali menyatu dengan alam
sambil berlabuh di pasir sutera
dan mendengar gurindam ombak loka.
angin dan zat asinan laut
memesrai wajah dan tangan tercengkam
dan malam pun berwirid syahdu
kita masih dan tak pernah lupa diri.
Cakerawala berceritera tentang fajar
yang akan lewat
betapa patuh tegap setia pohonan
memeluk berahi malam
dan membiarkan ama jiwa gundah
kelana yang bungkam menatap
laut tak bertepi perbukitan rimba lara
hening sesemampai ujung langit.
Jauh-jauh di tanjung ada menara nyala
dan api nafsu tersentak dari ranjang bintulu
nyasar membangunkan berahi siapa
anak-anak pelaut yang menunggu lumba-lumba menari
pun sirna dalam nion yang membakar
suara moyang poyang pun turut hangus
dan malam pun jadi galak merejang
menimpa kita-kita.
Di pantai similanjau sejenak
kita pun menjadi pemburu malam
menunggu kijang kencana di rimba terlarang.
entah, hati merpati datuknya luka
dan terhunjam belati derita kurun
pun mengaduh alpa doa siapa yang terjera!
MARZUKI ALI
Taman Ros, Kuala Terengganu
No comments:
Post a Comment