Kita pun kembali
ke teratak persoalan
untuk membaca aksara
tentang Melayu
masih membebat luka lama
konon bias senjata penjajah
masih terasa.
Di sini
orang-orang yang kuat bekerja
menggilap-gilap keberanian tuannya
menabur garam di lading pemikiran
putera bumi terpilih.
Lalu
berhari-hari selepas itu
mereka terkidung
tentang si pemimpi Melayu
yang masih berdoa
di singgahsana
kelekaan.
SHAPIAI MUHAMMAD RAMLY
No comments:
Post a Comment